Persahabatan: Oman U-19 1-2 Indonesia U-19

Dengan tampilan kepala plontos Timnas U-19 Indonesia balas kekalahan 1-2 dari Oman U-19 di pertemuan pertama dengan skor yang sama 2-1.

UEFA Champions League Semifinal: Atletico Madrid 0-0 Chelsea

Chelsea bermain imbang dengan tuan rumah atletico madrid di semifinal Liga Champions Eropa, langkah ini memudahkan anak asuh jose mourinho karna Leg kedua akan berlangsung di Stamford Bridge.

Indonesia ajukan bebas visa ke jepang

Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza menyampaikan permohonan kepada Perdana Menteri Jepang Abe tentang pembebasan visa bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan berkunjung ke Jepang.

Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma Kampus E

AYO BELAJAR ONLINE!

Pelajari penggunaan internet sehat.

Senin, 02 Januari 2012

Plagiarime dalam hegemoni kultur akademi

Plagiarisme sendiri merupakan hal yang sangat jelas dianggap sebagai tindakan pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Plagiarisme yang biasa kita sebut plagiat merupakan sebuah tindakan penjiplakan dan pengambilan sebuah karangan, pendapat, tulisan dan segala hak cipta yang dimiliki orang lain sebagai hak cipta sendiri.

Plagiarisme dalam hegemoni kultur akademik sudah menjadi satu hal kebiasaan para pelajar dan mahasiswa, dan sudah mewabah bahkan menjadi sebuah hal yang dianggap dapat menjadi hal biasa bagi para pelajar dan mahasiswa. Tidak sedikit kita temui hal ini terjadi dikalangan pelajar juga mahasiswa itu sendiri.

Menurut saya tindak plagiarisme bagaimanapun juga tetap sebuah tindak pidana yang tidak dapat ditolerir, meskipun banyak yang masih kurang mengerti dan menganggapnya hal yang 'sepele', dengan bukti masih banyak yang melakukan tindakan plagiarisme dan tidak mendapat hukum pidana, hal ini yang membuat plagiarisme semakin mendominasi budaya akademik.

Misal, plagiarisme ini terjadi pada sebuah tulisan seorang mahasiswa yang menjiplak atau meng-copy paste tulisan atau karya seseorang sebagai tulisannya sendiri dan menyerahkannya kepada dosen sebagai sebuah tugas individu, ini sangat mencoreng nama kita sebagai mahasiswa yang terpelajar, namun tetap saja masih banyak yang melakukan hal ini tanpa malu-malu. Pendominasian plagiarisme ini sulit untuk dihilangkan dalam kultur akademik, meskipun sudah diterapkan melalui pendidikan bahwa tindak plagiarisme ini merupakan tindak pidana tetapi masih banyak pelajar yang terdidikpun belum jera terhadap tindak plagiarisme yang mereka lakukan.

Sebaiknya tingkatkan moral dan tanamkan nilai-nilai moral itu dari sejak dini, dan lebih tegaskan pula sanksi dari tindakan plagiarisme itu sendiri. sehingga plagiator jera terhadap apa yang telah dilakukannya. Apalagi dalam kultur akademik, hal ini sangat membuat keterbelakangan, bahkan bisa menjadi sebuah penanaman kebodohan bagi para pelajar jika terus-menerus dibiarkan begitu saja.

Menurut saya ada beberapa hal yang bisa menjauhkan kita dari sifat plagiarisme yang pertama adalah menumbuhkan sifat baca, jadi seoran gpeneliti harus banyak bacaan/referensiterutama bacaan yang berkaitan dengan apa yang diteliti, termasuk pengetahuan tentang metode penelitian. Di peruruan tinggi cara yagn termudah dan termurah untuk mencari bahan bacaan yang banyak adalah banyak berkunjung ke perpustakaan oleh karena itu tinggi rendahnya minat baca di perguruan tinggi biasanya dapat di ukur dari tinggi rendahnya kunjugna mahasiswa atau dosen ke perpustakaan .

Dan cara yang kedua pengadaan bahan pustaka harus berorientasi kepada kebutuhan pengguna sehingga harus ada prioritas pengadaan mengingat adanya anggaran perpustakaan untuk perpustakaan pengguruan tinggi di Indonesia masih sangat minim terutama untuk langganan jurnal imiah.

Nama: Andi Revikanz Ardi
Kelas : 1EA12
NPM  : 10211744
Dosen: Ridwan Harlan

Tugas UTS Ilmu Budaya Dasar